http://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/syafaat/issue/feedSyafaat : Jurnal Pengabdian Masyarakat2025-11-20T02:00:11+00:00Muhammad Akbarp3m.stitbima1@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Pengabdian Masyarakat merupakan wadah publikasi ilmiah bagi hasil riset-riset dan Pengabdian Dosen yang akan diterbitkan pada bulan Juni dan Desember.</p>http://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/syafaat/article/view/935Sosialisasi Moderasi Beragama Melalui Integrasi Nilai-Nilai Keislaman dalam Program KKN Desa Raba, Bima2025-03-17T05:22:16+00:00Irwan Supriadinirwansupriadin@gmail.comMuhammad Irfanivankarara2@gmail.comBadrun Badrun--@gmail.comSoni Harsono_@gmail.comMiranda Miranda_@gmail.comFira Yuniar_@gmail.comNuryanti Nuryanti_@gmail.comHamsyah Hamsyah_@gmail.comYeni Yeni_@gmail.comNurlita Nurlita_@gmail.comDinatul Munawara_@gmail.comSunandi Sunandi_@gmail.comNur Asia Labuk_@gmail.comRosmiati Rosmiati_@gmail.com<p>Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki peran strategis dalam pemberdayaan masyarakat, termasuk dalam upaya sosialisasi moderasi beragama melalui integrasi nilai-nilai keislaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi dan dampak sosialisasi moderasi beragama yang dilakukan melalui program KKN di Desa Raba, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi mahasiswa KKN, tokoh agama, serta masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi moderasi beragama dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti diskusi lintas agama, pengajian tematik, pelatihan toleransi berbasis nilai Islam, serta penguatan peran tokoh agama dalam membangun harmoni sosial. Dampak program ini terlihat pada peningkatan pemahaman masyarakat terhadap konsep moderasi beragama, penguatan sikap toleransi antar masyarakat, serta terbentuknya budaya dialog dalam menyikapi perbedaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi nilai-nilai keislaman dalam sosialisasi moderasi beragama melalui program KKN mahasiswa posko II STIT Sunan Giri Bima efektif dalam membangun kesadaran keberagamaan yang inklusif.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/syafaat/article/view/937PEMBINAAN PENGOLAHAN LIMBAH KAYU MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMIS DALAM PROGRAM KKN-PAR DESA KAMBILO2025-11-20T02:00:11+00:00Hermawansyah Hermawansyahhermawansyahbima065@gmail.comMulyadin Mulyadinmulyadin299@gmail.comMuhammad Akbarmuhammadakbar.lbcstitbima@gmail.comImam Fad’ahmulyadin299@gmail.comMuhammad Ifan Jauharimulyadin299@gmail.comIis Fauziahmulyadin299@gmail.comUmi Haryatimulyadin299@gmail.comMarjan Marjanmulyadin299@gmail.comReni Aulia Putrimulyadin299@gmail.comSarini Sarinimulyadin299@gmail.comRidwan Ridwan-@gmail.comAbas Sofyan-@gmail.comSabilla Rista Anjani-@gmail.comSiti Hawa-@gmail.comSutan Rayhan P-@gmail.comQurrata A'Ayun-@gmail.comSuryaningsih Suryaningsih-@gmail.com<p>Transformasi limbah menjadi produk bernilai ekonomis merupakan langkah inovatif dalam memanfaatkan sumber daya lokal yang melimpah namun belum optimal penggunaannya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIT Sunan Giri Bima di Desa Kambilo, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Fokus kegiatan adalah pendampingan masyarakat dalam mengolah limbah bambu menjadi kotak pensil dan tempat bolpen, serta kayu asam menjadi gantungan kunci. Teknik transfer gambar diterapkan untuk meningkatkan nilai estetika dan daya tarik produk. Pendampingan dilakukan melalui pelatihan intensif yang melibatkan pemuda dan anak-anak desa, bertujuan membangun keterampilan kreatif sekaligus kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah. Program ini berhasil menciptakan produk bernilai jual yang potensial di pasar lokal hingga nasional, serta membuka peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dukungan lintas sektor dan inovasi berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan transformasi limbah ini sebagai model pemberdayaan komunitas yang berkelanjutan.</p> <p><em>The transformation of waste into economically valuable products is an innovative approach to utilising abundant yet underutilised local resources. This community service activity was conducted through the Community Service Programme (KKN) of STIT Sunan Giri Bima in Kambilo Village, Wawo District, Bima Regency. The focus of the programme was mentoring the community in processing bamboo waste into pencil boxes and pen holders, as well as tamarind wood into keychains. Image transfer techniques were applied to enhance the aesthetic value and appeal of the products. The mentoring involved intensive training, engaging the village’s youth and children to develop creative skills and raise awareness of waste management. The programme successfully created marketable products with potential demand at local to national levels and opened opportunities for economic empowerment within the community. Cross-sectoral support and continuous innovation are key to the success of this waste transformation as a sustainable community empowerment model.</em></p>2024-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/syafaat/article/view/938Revitalisasi Nilai Gotong Royong Berbasis Budaya Lokal melalui Pendekatan Partisipatoris di Desa Tarlawi, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima2025-11-14T05:18:47+00:00Abd. Salamabdusalamstit@gmail.comHermawansyah Hermawansyahhermawansyahbima065@gmail.comMuhammad Akbarmuhammadakbarlbcstitbima@gmail.comHairul Hairul--@gmail.comUmi Astagini--@gmail.comAisyah Aisyah--@gmail.comAndang Andang--@gmail.comYuliati Yuliati--@gmail.comMuhammad Fajrin--@gmail.comMuhammad Muhammad--@gmail.comIke Nurjanah--@gmail.comSartika Sartika--@gmail.comM. Ali Sadikin--@gmail.comJuliati Juliati--@gmail.comAima Aima--@gmail.comSufatul Sufatul--@gmail.com<p>Program Kuliah Kerja Nyata Partisipatoris (KKN PAR) merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk merevitalisasi nilai-nilai gotong royong sebagai bagian dari budaya lokal di Desa Tarlawi, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Program ini dirancang melalui pendekatan partisipatoris yang melibatkan observasi awal, diskusi kelompok terfokus (FGD), dan pelibatan aktif masyarakat dalam kegiatan gotong royong, seperti membersihkan masjid, musholla, kuburan, dan lingkungan sekitar. Implementasi program ini berhasil menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong yang mulai tergerus oleh modernisasi. Masyarakat menunjukkan peningkatan dalam kerjasama dan kebersamaan, yang tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga memperkuat hubungan sosial antarwarga. Melalui pelibatan aktif masyarakat, kegiatan ini menciptakan sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan tokoh lokal dalam pelestarian budaya tradisional. Program KKN PAR ini membuktikan efektivitasnya sebagai media untuk mentransformasikan budaya lokal dan memperkuat ikatan sosial berbasis kearifan lokal. Revitalisasi nilai gotong royong yang dicapai melalui program ini menjadi modal sosial yang penting bagi pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana pengabdian masyarakat berbasis budaya lokal dapat menjadi strategi untuk memperkuat identitas budaya dan menjaga kearifan lokal di tengah tantangan globalisasi.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/syafaat/article/view/936Wudhu Water Initiative Sebagai Model Pengelolaan Limbah Air Sebagai Inovasi Ekonomi Berbasis Masjid di Kota Bima2025-11-14T05:21:18+00:00Abdurrahman Mansyura.rahmansyur@gmail.comZulkifli Zulkifli--@gmail.comAmbrin Ambrin-@gmail.comAshabul Yaminashabulyamin628@gmail.comMuhammad Syaiful-@gmail.comNabila Lestari--@gmail.com<p>In Bima city, ablution wastewater from mosques is often discharged directly into drainage systems without treatment, potentially causing negative environmental impacts such as water pooling, which becomes a breeding ground for mosquitoes, foul odors, and groundwater contamination. This study aims to develop a mosque-based wastewater management model that is effective and sustainable by utilizing simple treatment technologies. The model seeks to transform ablution wastewater into valuable resources, such as fish and vegetables, while analyzing its social and economic impacts on the community. The research employs a qualitative approach through observations and in-depth interviews with various stakeholders, including the Indonesian Ulema Council (MUI), the Environmental Agency, the Agriculture Agency, the Health Agency, and mosque management. The findings reveal support from MUI regarding Sharia compliance, technical recommendations from the Agriculture Agency, and the importance of water quality monitoring emphasized by the Health Agency. The results demonstrate that the Wudhu Water Initiative model, which integrates fish farming and hydroponic cultivation, is effective in utilizing ablution wastewater while providing social and economic benefits, such as increased mosque income and enhanced public awareness of water conservation. This model holds significant potential for broader implementation in other mosques with adequate technical knowledge, infrastructure, and collaboration, contributing to environmental preservation and community welfare.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/syafaat/article/view/826PENGEMBANGAN MODUL AJAR BAHASA DAERAH (TARLAWI) DI SDN INPRES TARLAWI, BIMA2025-11-19T09:09:33+00:00Abd. Salamabdusalamstit@gmail.comAhmad Syagif4gyptik@gmail.comJunaidin Junaidinjunaidinmuhaimin@gmail.comTrimansyah Trimansyahtrimansyahbima123@gmail.comSamsudin Samsudinsamsudin.stitbima11@gmail.comHairul Hairul--@gmail.comUmi Astagini--@gmail.comM. Fajrin--@gmail.com<p>Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan untuk membantu guru dan siswa SDN Inpres Tarlawi dalam mengembangkan dan memanfaatkan modul ajar Bahasa Daerah Tarlawi sebagai upaya pelestarian bahasa lokal dan peningkatan literasi berbasis kearifan lokal. Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah belum tersedianya bahan ajar yang terstruktur, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa kelas rendah yang sehari-hari menggunakan bahasa daerah setempat. Kegiatan PKM ini meliputi observasi kebutuhan mitra, penyusunan modul ajar berbasis budaya lokal, pelatihan penggunaan modul bagi guru, serta pendampingan implementasi di kelas I dan II. Modul yang dikembangkan dirancang dengan pendekatan pembelajaran aktif, interaktif, dan kontekstual untuk memudahkan siswa memahami bahasa Tarlawi, sekaligus mengintegrasikan Bahasa Indonesia dan Bahasa Bima sebagai penguatan komunikasi awal. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa guru mampu menerapkan modul dengan lebih terarah, siswa lebih antusias dalam pembelajaran, serta terjadi peningkatan pemahaman terhadap kosakata dan struktur bahasa daerah Tarlawi. Kegiatan ini memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian bahasa lokal serta memperkaya bahan ajar berbasis kearifan lokal di sekolah dasar pedesaan.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##