Fusshilat : Jurnal Studi Pendidikan dan Keislaman
https://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/fusshilat
<p>Fusshilat merupakan jurnal yang dibangun untuk engakomodir artikel-artikel ilmiah hasip penelitian lapangan dan study literatur dalam bidang pendidikan dan keislaman. Fusshilat akan diterbitkan dalam dua kali setahun, yakni pada bulan januari-juni dan juli-desember.</p>Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STIT Sunan Giri Bimaen-USFusshilat : Jurnal Studi Pendidikan dan KeislamanContextual Learning Strategy Models in Madrasah Ibtidaiyah : Islamic Elementary Schools
https://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/fusshilat/article/view/759
<p><strong>Abstrak </strong>: Pembelajaran kontekstual salah satu strategi pembelajaran untuk melibatkan peserta didik dalam aktifitas penting dalam rangka membatu pemahaman mereka dalam memahami pelajaran akademik dan praktek kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan konsep dan praktek itu, mereka akan mampu beradaptasi dengan pelajaran sekaligus bisa menghubungkannya dengan kondisi kehidupan sehari-hari. Olehnya itu, starategi pembelajaran konteks ini merupakan starategi yang mengajarkan peserta didik untuk sadar bahwa pelajaran yang mereka pelajari di sekolah tidaklah sia-sia belaka, karena pelajaran yang didapat di sekolah salah satu materi yang bisa dikaitkan dengan kehidupan nyata di masyarakat. Pembelajaran kontekstual ini juga memberikan kebebasan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan belajar dalam meningkatkan kompetensi baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik, sehingga dengan pembelajaran itu akan mengajarkan peserta didik belajar lebih inovatif dan komprehensif.Strategi pembelajaran konteks merupakan model pembelajaran yang mengharuskan guru untuk mengajar peserta didik yang bukan sekedar semangat menyampaikan informasi kepada peserta didin akan tetapi lebih jauh dari itu seorang guru harus betul-betul mengajarkan peserta didik bagaimana memahami keadaan lingkungan sekeliling, sehingga dengan kesadaran pemahaman pembelajaran tersebut, peserta didik akan mampu menghadapi perkembangan jamannya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa model pembelajaran kontekstual ini yaitu model pembelajaran yang melibatkan antara guru dengan peserta didik, karna dimana peserta didik diajarkan atau didorong oleh guru memahami makna sebuah konsep dalam kehidupanya. Artinya guru memberikan pemahan dan materi kepada peserta didik bagaimana materi itu bisa dikaitkan dengan keadaan dunia nyata. Jadi konsep strategi pembelajaran konteks ini salah satu konsep belajar dan mengajar yang melibatkan antara guru dengan siswa karna konsep pembelajarannya, peserta didik dijadikan sebagai subyek yang memiliki kebebasan dalam menerima materi dan menemukan materi serta sekaligus mampu mengkaitkan dengan kehidupan di tengah-tengah masyarakat.</p>Idhar Idhar
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-182024-07-1811119Analysis of Modern Muslim Community's Understanding of Pregnancy Myths
https://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/fusshilat/article/view/761
<p><strong>Abstrack : </strong>Myth is a form of oral literature broadly encompassed as a result of literary creation, its existence inseparable from the dialectic between author, society, and reader. Myths are stories set in the past, containing interpretations of the universe, and believed to have truly occurred by those who tell them or their followers. A commonly held belief among communities is the myth surrounding pregnant women. Pregnant women are required to adhere to believed practices without understanding the reasons, aims, and essence of the myths they follow. They simply observe taboos, believe, and trust in order to avoid bad luck. They dare not adopt a critical stance by questioning their parents about the meaning and purpose of these myths, as doing so would be deemed disrespectful and confrontational. This article examines the community's perceptions and beliefs regarding myths, covering aspects of cultural traditions, supernatural spiritual beliefs, scientific knowledge, health considerations, and religious aspects.</p> <p><strong>Abstrak : </strong>Mitos adalah salah bentuk sastra lisan yang tercakup secara umum sebagai hasil dari kesusastraan, keberadaannya tidaklah lepas dari dialektika antara pengarang, masyarakat, dan pembaca. Mitos berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Kepercayaan masyarakat yang masih sering dipercayai oleh masyarakat, yaitu mitos terhadap perempuan yang sedang hamil. Perempuan yang sedang hamil diharuskan melakukan hal-hal yang dipercayai tanpa mengetahui alasan, tujuan, dan hakikat dari mitos yang ia laksanakan. Mereka hanya menjalankan berpantang, meyakini, dan mepercayai agar tidak kualat. Tidak berani bersikap kritis dengan bertanya pada orang tua tentang maksud dan tujuannya melaksanakan mitos tersebut karena apabila bertanya malah akan dianggap tidak hormat dan membantah kepada orang tua. Dalam artikel ini mengkaji tentang persepsi dan keyakinan masyarakat terhadap mitos mulai dari aspek tradisi budaya, keyakinan spiritual supranatural, ilmu pengetahuan, aspek kesehatan dan aspek agama.</p>Irma Indriani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-222024-07-2211202910.47625/fusshilat.v1i1.761Analysis of Teachers' Difficulties in Implementing the Mathematics Learning Process at SDN 07 Kumbe, Bima City
https://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/fusshilat/article/view/762
<p><strong>Abstract</strong> : This study aims to uncover the various challenges faced by teachers in the teaching process at SDN 07 Kumbe, Bima City. Data were collected through structured interviews and documentation. The results of the study reveal several difficulties experienced by teachers in mathematics learning, namely: 1) lack of student interest in the subject of mathematics; 2) students' reluctance to memorize formulas; 3) differences in the past and present learning systems; 4) the use of thematic books that are less effective for mathematics learning; and 5) teachers' difficulties in developing the material contained in the books. Proposed solutions to overcome these difficulties include: 1) Teachers should provide learning motivation to students; 2) use appropriate learning media; 3) apply mixed methods in the learning process, and 4) actively participate in teacher working groups (KKG).</p> <p><strong>Abstrak : </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbagai tantangan yang dihadapi oleh guru dalam proses pengajaran di SDN 07 Kumbe, Kota Bima. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan beberapa kesulitan yang dialami oleh guru dalam pembelajaran matematika, yaitu: 1) kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran matematika; 2) siswa enggan menghafal rumus; 3) perbedaan sistem pembelajaran dulu dan sekarang; 4) penggunaan buku tematik yang kurang efektif untuk pembelajaran matematika; dan 5) kesulitan guru dalam mengembangkan materi yang ada dalam buku. Solusi yang diusulkan untuk mengatasi kesulitan ini meliputi: 1) Guru harus memberikan motivasi belajar kepada siswa; 2) menggunakan media pembelajaran yang tepat; 3) menerapkan metode campuran dalam proses pembelajaran; dan 4) aktif berpartisipasi dalam kelompok kerja guru (KKG).</p>Nurhasanah Nurhasanah
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-08-082024-08-0811303710.47625/fusshilat.v1i1.762Spiritual Approach and Development of the Insan Kamil Character
https://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/fusshilat/article/view/769
<p><strong>Abstrak : </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji <em>hakikat pendekatan ruhayiah yang dipraktekkan Lukman al-Hakim terhadap anaknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data-data yang didapatkan dari hasil penelusuran secara pustaka di google schooler, buku-buku, dan tafsir al-Qur’an yang memuat kajian ini akan dikumpulkan, dikelompokkan dan dianalisis menggunakan tekhik Milles dan Huberman. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan </em>membimbing dan mengarahkan perkembangan mental serta pertumbuhan fisik dalam konteks pendidikan tidak dapat dipisahkan dari aspek psikologis, karena proses Pendidikan berhubungan langsung dengan individu yang mengalami tahapan-tahapan perkembangan baik secara mental maupun fisik. Pendekatan Lukman Hakim mencakup aspek tauhid, akhlak, dan ibadah. Sedangkan karakteristik manusia sebagai insan kamil meliputi: 1) Kesehatan dan kekuatan fisik serta keterampilan, 2) Kecerdasan dan kepandaian, 3) Kualitas rohani yang tinggi.</p> <p><strong>Abstract: </strong>This study aims to examine the essence of the spiritual approach practiced by Luqman al-Hakim with his son. This research employs a descriptive qualitative method. Data obtained from literature searches in Google Scholar, books, and Quranic exegesis relevant to this study will be collected, categorized, and analyzed using the techniques of Miles and Huberman. The results of this study indicate that guiding and directing mental development and physical growth within the context of education cannot be separated from psychological aspects, as the educational process is directly related to individuals experiencing various stages of development, both mental and physical. Luqman al-Hakim's approach includes aspects of <em>tauhid</em>, <em>akhlak</em>, and <em>ibadah</em>. The characteristics of a perfect human being (insan kamil) include: 1) physical health and strength as well as skills; 2) intelligence and knowledge; 3) high spiritual quality.</p>Junaidin Junaidin
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-08-082024-08-0811384610.47625/fusshilat.v1i1.769Anatomi Dan Desain Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Multikultural
https://ejournal.stitbima.ac.id/index.php/fusshilat/article/view/775
<p>Pengembangan kurikulum PAI multikultural sangat urgensial dalam pendidikan agama islam untuk memperkuat identitas kebudayaan, membentuk karakter dan wawasan multikultural individu dan masyarakat. Oleh sebab itu, perlu adanya penguatan konseptual melalui anatomi dan desain kurikulum yang mengarah pada PAI multikultural. Berdasar pada hal tersebut maka, Tujuan artikel ini untuk mengkaji anatomi dan desain pengembangan kurikulum PAI multikultural. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang berupaya mengkaji bebagai literatur yang ada berupa buku, jurnal, tesis dan terbitan lainnya. Teknik pengumpulan data yakni telaah dokumen, adapun sumber penelitan ini didapatkan dari <em>Google shcooler</em>, <em>Google browser</em>, dan <em>internet</em>. Adapun analisis data dalam penulisan artikel ini menggunakan analisis yang dicetus oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Anatomi pengembangan kurikulum PAI multikultural meliputi: a) Tujuan kurikulum PAI multikultural, b) Mata pelajaran/isi materi berbasis multikultural, 3) Strategi pembelajaran multikultural, 4) Media pembelajaran multikultural, dan 5) Evaluasi. 2) Desain pengembangan kurikulum PAI multikultural dilakukan dengan cara memahami kondisi sosio-kultur masyarakat, salah satu desain pengembangan kurikulum PAI multikultural adalah melakukan kegiatan Studi kultur. Implikasi penulisan artikel ini meliputi; <em>pertama</em>, penguatan indentitas kebudayaan suatu masyarakat, <em>kedua</em>, untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kulaitas hidup masyarakat, <em>ketiga</em>, sebagai dasar untuk membentuk karakater dan untuk menambah wawasan multikultural setiap individu dan masyarakat. </p>Adi HaryantoMuhammad Tang
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-08-162024-08-1611475710.47625/fusshilat.v1i1.775