KAJIAN FENOMENOLOGI TERHADAP INTERNALISASI NILAI-NILAI KEISLAMAN PADA ANAK-ANAK PARA MUALLAF
Abstract
Fenomena sosial kehidupan manusia selalu berubah kapan dan di mana saja sesuai dengan tujuan dan keyakinan hidup yang bermartabat dimata siapapun dan di mata allah. Namun Menjadi muallaf pun adalah sebuah pilihan hidup baik dalam keyakinan maupun dalam membangun kerukunan di tengah kehidupan sosialnya sehingga tentu tidak mudah bagi seseorang terutama bagi mereka yang tinggal dengan masyarakat bersosial tinggi dan membutuhkan proses pertimbangan yang amat mendalam. Namun fenomena yang menarik adalah seseorang rela meninggalkan keyakinannya pada agama sebelumnya dan memutuskan untuk berpindah keyakinan ke agama Islam karena pernikahan dan juga karana pemahaman Islam yang mereka tidak bisa menolak lagi kebenaran menurutnya,.
Namun demikian juga betapa sulitnya mendidik anak-anaknya oleh muallaf kearah agama Islam sebagai agama baru yang di yakininya, yaitu, agama yang belum di pahami seutuhnya oleh orang tua bagi anak, sedangkan pergaulan sosialnya berada di awal globalisasi dan kecanduan budaya barat yangsemakin lama semakin menampilkan sosok yang menakutkan bagi para generasi muda kedepannya. Maka dalam hal ini menginternalisasikan nilai-nilai keislaman pada anak-anak muallaf merupakan hal sangat penting diperhatikan secara serius karena ini berkaitan dengan masa depan generasi muslim kedepannya, dengan bersungguh sungguh dalam menerapkan nilai-nilai serta mendalami ajaran agama Islam didalam lingkungan sosialnya. Sehingga orang maka akan terjadi sesuatu motivasi terdorong untuk mempelajari agama dengan membiasakan mengikuti ajakan anak-anaknya menuju masjid di saat waktu ibadah dan kegiatan yang bernilai-nilai islam lainnya
Downloads
References
M. Abdul Mujib dkk, kamus istilah fiqih (Jakarta: Pustaka Firdaus1994)
Mawardi, Evaluasi Pendidikan Nilai: Perkembangan Moral Keagamaan Mahasiswa PTAIN, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar (2008)
Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media, 1996)
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006)
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006)
Muhammad Husain Haekal, Umar bin Khattab ( Bogor : Litera Antar Nusa, 2011)
Noeng Muhadjir, Pendidikan Ilmu Dan Islam , (Yogyakarta: Reka Sarasin, 1985)
Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta : Paramadina, 1997)
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)
P. Berger dan Luckmann T. The Social Construction of Knowledge. (London: Penguin, 1966)
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003)
Ramayulis, Psikologi Agama ( Jakarta: Kalam Mulia, 2002)
Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai (Bandung: Alfabeta, 2004)
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1999)
Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, Terj. Fiqih Sunnah, (Jakarta : PT. Pena Pundi Aksara, 2009)
Sheikh Othman Sheikh Salim, Kamus Dewan (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2002)
Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, Buku IV, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978)
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta:PT.Rineka Cipta, 2009)
Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter, (Jakarta;PT Raja Grafindo Perssada, 2013)
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shidieqy, Pedoman Zakat, (Semarang : PT Pustaka Rizki Putra, 1996)
Uyoh Sadullah. Pengantar Filsafat Pendidikan. (Bandung : Alfabeta. 2007)
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, Terj. (Bogor : Pustaka Litera Antar Nusa, 2002)
Zahruddin Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004)
Zaim Mubarok, Membumikan Pendidikan Nilai Mengumpulkan yang Terserak, Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yangb Tercerai, (Bandung: PT. Alfabeta, 2008)
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 2005)
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2012)